Mahakam Stream

Sungai terpanjang di Kalimantan Timur yang memanjang mulai dari Kabupaten Kutai Barat, Kutai Kertanegara dan Samarinda. Hulu sungai di Perbukitan Meratus dan bermuara di Selat Makasar. Panjang Sungai sekitar 950 km (Wikipedia-Indonesia). Sungai berliku-liku atau bermeander (Anastomotic) dan membentuk foot print delta mahakam dimuaranya. Sisa-sisa meander yang kuat sehingga meninggalkan danau-danau besar (oxbow lake) dan dataran-dataran banjir yang luas.

October 26, 2009

Sungai Mahakam sebagai Pembangkit Listrik

Mungkinkah Sungai Mahakam jadi Pembangkit Listrik?

Pertanyaan ini akan membawa efek yang menyeluruh terhadap perkembangan peradaban di Kalimantan, terutama Kalimantan Timur. Beberapa sungai besar ada di Kalimantan, tapi belum dapat diendus apakah DAS Mahakan atau sungai-sungai yang lain potensial untuk pembangkit tenaga listrik. Jika dilihat dari potensi, mestinya bisa, ini sih masih asumsi...tentu dibutuh tenaga-tenaga pakar yang harus meneliti potensi tersebut.

Krisis listrik terjadi di hampir semua wilayah negeri ini, tidak luput Kalimantan Timur (terutama Samarinda, interkoneksi Mahakam). Ketergantungan energi listrik menjadi tuntutan manusia, karena hampir semua perabot rumah tangga, jika dituruti mesti pakai listrik. Dan belum lagi untuk kebutuhan di tingkat komersiil seperti industri dan pusat-pusat perbelanjaan. Singkatnya, listrik sudah menjadi 3 kebutuhan inti manusia disamping air dan sembako.

Saat ini sedang dimulai percepatan pembangunan pembangkit listrik 10000 MW ke II, tetapi masih mengandalkan batubara sebagai bahan utama pembangkit, sehingga pada 2010 negeri kita akan mengkonsumsi 60 juta ton batubara tiap tahun.....dan bisa dibayangkan, tentu akan terjadi eksploitasi batubara secara besar-besaran di negeri ini.

Kenapa dipilih pembangkit listrik dengan bahan batubara, tentu alasan yang utama adalah murah dan praktis, tak ubahnya kita menyewa generator listrik bisa di lokasi mana saja dan bisa cepat beroperasi. Unsur praktis bisa diterima, tapi jika unsur murah? Belum tentu, karena bahan utamanya adalah batubara, yang notabene batubara dihasilkan dari hasil penambangan dan tentu semua tahu kalau tambang adalah salah satu industri yang biayanya cukup mahal, kecuali tambang-tambang yang asal gali lobang. Artinya, lambat atau cepat akan menjadi mahal juga pembangkit batubara. Apalagi jika harga batubara berbanding lurus dengan harga minyak bumi. Buktinya, tahun 2008 bebepara pembangkit tidak bisa beroperasi karena kekurangan bahan baku yang susah didapat. Pembangkit batubara sebaiknya dikendalikan, tidak ditebar diseluruh negeri seperti jamur di musim hujan.

Energi air? Kenapa potensi yang besar di negeri tropis ini tidak diupayakan secara optimal? Memang untuk membangun pembangkit listrik bertenaga air, dibutuhkan nyali besar karena sifatnya permanen dan tentu tidak bisa jadi ajang bisnis jual beli bahan baku seperti batubara. Tapi inilah energi harapan sebenarnya, sekali investasi mampu bertahan puluhan tahun dan tanpa direpotkan polemik bahan baku. Apalagi jika pembangkit ini dibangun di Kalimantan, yang secara sumber daya air sangat melimpah. Pertanyaan lanjut adalah siapa yang mesti mengambil inisiatif untuk memulai? Rakyat? Pemerintah? Atau Wakil Rakyat?

No comments:

Post a Comment